Pada pengukuran-pengukuran kita berbicara tentang suatu besaran
(kuantitas) yang dapat diukur, dan disebut besaran
fisis.
Contoh besaran fisis, antara lain: panjang, massa, waktu,
gaya, simpangan, kecepatan, panjang gelombang, frekuensi, dan
seterusnya
Pengukuran adalah suatu
proses pembandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai
patokan (standar) yang disebut satuan
Mengukur adalah
membandingkan suatu besaran fisis dengan besaran fisis sejenis sebagai standar
(satuan) yang telah disepakati lebih dahulu.
Tujuan pengukuran adalah untuk
mengetahui nilai ukur suatu besaran fisis dengan hasil akurat. Langkah-langkah
yang perlu dilakukan untuk memperoleh hasil ukur yang akurat yaitu dengan
melakukan pengukuran yang benar, membaca nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur
dengan tepat, memperhitungkan aspek ketepatan, ketelitian, dan kepekaan alat
ukur yang digunakan.
mengukur suatu luas suatu
lingkaran dengan menggunakan rumus
.
Besaran pokok adalah besaran
yang satuannya ditetapkan terlebih dahulu dan besaran pokok ini tidak
tergantung pada satuan-satuan besaran lain
Satuan standar untuk panjang dalam sistem SI adalah meter. Satuan
meter ini berasal dari Perancis.
Satuan standar untuk massa dalam sistem SI adalah kilogram (kg).
Massa standar adalah massa
silinder platina Iridium yang disimpan di The Internasional Bereau of Weight and
Measures di Sevres
Satuan waktu baku adalah sekon. Pada awalnya,
sekon standar ditetapkan berdasarkan putaran bumi mengelilingi porosnya, yaitu
waktu satu hari. Waktu putaran bumi
mengelilingi porosnya tidak sama dari waktu ke waktu sehingga
digunakan waktu rata-rata dalam satu tahun, disebut hari rata-rata matahari.
Satuan baku kuat arus listrik dalam sistem SI adalah ampere atau disingkat A.
Satuan baku suhu dalam sistem SI adalah Kelvin atau disingkat K
Alat untuk mengukur suhu suatu benda disebut termometer. Jenis termometer yang sering
digunakan adalah termometer Celsius, Fahrenheit
dan Reamur.
Hubungan antara suhu Fahrenheit t F dan suhu Celsius t C
adalah:
Satuan baku intensitas cahaya dalam sistem SI adalah
kandela. Kandela berasal
dari kata Candle
(bahasa
Inggris)
yang berarti lilin.
Semua kelipatan tersebut semuanya merupakan pangkat 10 yang disebut sistem desimal
Besaran turunan adalah besaran
yang dapat diturunkan dari besaran pokok. Demikian pula satuan besaran turunan adalah satuan yang dapat diturunkan dari
satuan besaran pokok.
Luas daerah empat persegi panjang adalah panjang
kali lebar. Jadi satuan luas
adalah satuan panjang dikalikan
satuan lebar atau satuan panjang dipangkatkan dua, m2
.
Satuan volume suatu balok adalah satuan panjang dikalikan
satuan lebar dikalikan satuan tinggi atau satuan panjang
dipangkatkan tiga, m3
. Satuan kecepatan adalah
satuan panjang dibagi satuan waktu, m/s atau ms-1
.
Besaran Turunan
satuan singkatan
Volume M2 V
Kecepatan m/s v
Percepatan m/s2 a
Gaya newton
(N) F
Tekanan pascal
(Pa) p
Massa jenis kg/m2 p
1 mil = 5280 kaki,
1 kaki = 0,3048 m,
1 jam = 3600 s.
Besaran vektor adalah suatu
besaran yang mempunyai nilai dan arah, contoh: gaya, tekanan, kecepatan,
percepatan, momentum dan sebagainya. Besaran skalar adalah suatu besaran yang mempunyai nilai tetapi
tidak mempunyai arah, contoh: suhu, volume, massa, dan
sebagainya
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan. Hasil
penjumlahan tersebut disebut vektor
resultan.
Penjumlahan atau pengurangan dua buah vektor atau lebih yang setitik
tangkap dapat diselesaikan dengan metode
analisis.
Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan oleh jenis alat yang
digunakan.
kalor
adalah energi yang dipindahkan dari suatu benda ke benda lain
angka
penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran
rumus kalor jenis
rumus kalor lebur
kapasitas
kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan menaikan suhu
ada tiga bentuk perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi dan radiasi
arus
listik adalah aliran muatan listrik setiap selang
waktu tertentu
Skala
kelvin di temukan oleh Lord Kelvin,
Ia menetapkan apa yang disebut oo mutlak (0o
Kelvin). Nol mutlak ini adalah suhu ketika partikel berhenti bergerak, sehingga
tidak ada panas yang terdeteksi karena kalor yang ada sebanding dengan energi
kinetik yang diperlukan partikel. Suhu mutlak (0o K) kalau di koversi ke
celcius menjadi -273,15 o C
Nama
reamur diambil dari nama René Antoine
Ferchault de Réaumur. Reamur mengusulkan suhu titik beku air pada suhu 0 o C dan titik didihnya 80 o C
Skala fahrenheit menggunakan campuran antara
es dan garam dengan titik beku air bernilai 32 o F dan titik didihnya 212 o F
Skala ini ditemukan oleh ilmuan Jerman Bernama Gabriel Fahrenheit
Kalor adalah
salah satu bentuk energi sama halnya dengan energi kimia, potensial, maupun
kinetik. Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat
Rumus
kalor
Q = m.c.(T2 – T1) atau sobat mungkin lebih akrab dengan
Q = m.c.ΔT
Contoh soal
50 gr
air pada suhu 25. Jika kalor jenis air berapa kalor yang dibutuhkan agar
suhunya menjadi 80 c?
Pembahasan
kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan air tersebut sampai suhu 80 C adalah
Q = m.c. (T2-T1)
Q = 50.2. (80-25)
Q = 5500 kalori = 5,5 Kkal
Pembahasan
kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan air tersebut sampai suhu 80 C adalah
Q = m.c. (T2-T1)
Q = 50.2. (80-25)
Q = 5500 kalori = 5,5 Kkal
Andreas Celcius, seorang sarjana kebangsaan swedia yang menemukan
sistem skala suhu celcius. Skala celcius ia buat berdasarkan pada titik beku
air pada 0 o C dan titik didih air pada 100 o C.
misal X
adalah suhu akhir campuran dan M T2 masing-masing adalah masa dan suhu zat cair
yang lebih tinggi maka untuk cairan atau zat sejenis rumusnya :
Qlepas = Qterima
M.c.(T2-x) = m.c (X-T1) (coret C –> kalor jenis)
M (T2-x) = m (x-T1)
MT2 – Mx = mx – mT1
MT2 + mT1 = Mx + mx
MT2 + MT1 = (M+m) x
x = (MT2+mT1) / (M+m)`
M.c.(T2-x) = m.c (X-T1) (coret C –> kalor jenis)
M (T2-x) = m (x-T1)
MT2 – Mx = mx – mT1
MT2 + mT1 = Mx + mx
MT2 + MT1 = (M+m) x
x = (MT2+mT1) / (M+m)`
M = masa
zat yang suhunya lebih tinggi
T2 = suhu zat yang lebih tinggi
m = masa zat yang suhunya lebih rendah
T1 = suhu zat yang lebih rendah
x = suhu campuran
T2 = suhu zat yang lebih tinggi
m = masa zat yang suhunya lebih rendah
T1 = suhu zat yang lebih rendah
x = suhu campuran
Hukum Kirchoff 1 berbunyi "Jumlah arus yang masuk ke
dalam suatu titik percabangan, sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik
percabangan tersebut.
Rumus Hukum Kirchoff 1
Contoh :
Jika arus I1, I2,I3 mengalir memasuki titik cabang Tdan arus I4 yang keluar dari titik T 3 Ampere, maka berapa besar arus I5 yang keluar dari titik T jika berturut-turut I1,I2,I3 bernilai 3 Ampere, 6 Ampere, dan 8 Ampere???
Jawab:
Arus Masuk total = I1 + I2 + I3
= 3 Ampere + 6 Ampere + 8 Ampere
= 17 Ampere
Arus Keluar = 3 Ampere + I5
Sesuai Hukum Kirchoff 1 maka: Arus masuk total = Arus Keluar
17 Ampere = 3 Ampere + I5
I5 = 17 Ampere - 3 Ampere
I5 = 14 Ampere
Jika arus I1, I2,I3 mengalir memasuki titik cabang Tdan arus I4 yang keluar dari titik T 3 Ampere, maka berapa besar arus I5 yang keluar dari titik T jika berturut-turut I1,I2,I3 bernilai 3 Ampere, 6 Ampere, dan 8 Ampere???
Jawab:
Arus Masuk total = I1 + I2 + I3
= 3 Ampere + 6 Ampere + 8 Ampere
= 17 Ampere
Arus Keluar = 3 Ampere + I5
Sesuai Hukum Kirchoff 1 maka: Arus masuk total = Arus Keluar
17 Ampere = 3 Ampere + I5
I5 = 17 Ampere - 3 Ampere
I5 = 14 Ampere
Hukum Kirchoff 2 berbunyi : ” Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E)
dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol”.
Hukum
ohm
kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar sebanding dengan
tegangan
atau beda potensial suatu penghantar listrik tersebut. perbandingan
selalu konstan
yang disebut sebagai hambatan
rumus
hukum ohm
V=beda
potensial
R=hambatan
I=kuat
arus
kuat
arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui
suatu penghantar
elemen
primer yaitu elemen yang memerlikan pergantian bahan-bahan pereaksi
setelah membebaskan sejumlah energi melaluai rangkaian luarnya
elemen
skunder yaitu elemn yang bahan-bahan pereaksinya dapat diperbaharui kembali
setelah tidak berfungsi
elemen Volta ditemukan oleh Alessandro
Volta
bahan elektrolit yang digunakan adalah kalium hidroksida
energi
listrik
energi listrik adalah usaha untuk memindahkan muatan listrik
tersebut
rumus W=VLt
W= eneri listrik J
V=beda potensial V
I=kuat arus A
R=hambatan Ω
t=selang waktu s